apa yang paling di khawatirkan remaja vyang sedang berpacaran? kalau di tanya pada para remaja barangkali jawabannya singkat 'takut hamil' jika pertanyaan berikut adalah mengapa takut hamil? maka jawaban yang terlontar akan bermacam-macam. mulai dari takut di keluarkan ' bila seorang pelajar dari sekolah ' tidak ingin mencemarkan nama orang tua bahkan sekolah. Juga tidak sanggup di hukum masyarakat seperti dengan kalimat 'sudah tidak perawan, hamil di luar nikah bahkan sangat mungjin jika ada orang yang berbisik-bisik 'IA PERNAH ABORSI''
ironisnya, semua cap itu hanya di tempelkan pada perempuan. karena hamil memang kodrati perempuan, keperawanan juga hanya milik perempuan dan tentu saja jika pernah aborsi, maka itu juga hanya di lakukan perempuan. pada hal tentu tidak mungkin, perempuan bisa hamil sendiri tanpa ada laki-laki yang menjadi pasangannya. Tetapi mengapa laki-laki sepertinya tidak terkena hukuman tersebut?
Dan bagaimana kehamilan tidak di kehendaki itu akhirnya terjadi juga? jelas bukan salah peremian semata karena dalam hubungan remaja ini dalam masyarakat kita berkembang mitos-mitos yang merugikan perempuan. Bagi para konsultan di PKBI sering di dengar paparan gadis bahwa alasan laki-laki mengajaknya seperti itu tidak akan membuat hamil. kalau cuma sekali saja tidak akan membuat hamil tidak apa-apa kok selaput darahnya. Bahkan kadang ada kalimat 'mengerikan dari laki-laki, bila tidak mau saya tinggal.Realita inilah yang membuat orang tua di zaman sekarang perlu mengubag anak dalam cara mendidik anak termasuk mendidik anak perempuannya.Kepada mereka anak perempuan harus di ajarkan untuk berani dengan tegas mengatakan tidak,apapun konsekuensiny apabila kepada pacar membujuk untuk berhubungan intim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar